Selasa, 08 November 2011

Jalan menuju kearifan?
sebenarnya mudah dan sederhana untuk diungkapkan:
melakukan kesalahan,
dan melakukan kesalahan,
melakukan kesalahan lagi.
Tapi semakin jarang,
dan semakin jarang,
dan semakin jarang....
__Piet Hein

Teman dalam Dakwah

Tak cukup sendiri untuk berdakwah,,
terlalu luas ruang yang harus dijelajahi..

Tak cukup sendiri untuk berdakwah,,
terlalu ganas medan yang dihadapi..

Tak cukup sendiri untuk berdakwah,,
terlalu sakit kenyataan yang dirasakan..

Kenapa tak ajak si iman untuk menguatkan?

Kenapa tak ajak di ukhuwah untuk berbagi?

Kenapa tak ajak si ikhlas untuk menemani?


Kamis, 20 Oktober 2011

akatsuki: 10 Wasiat Imam Asy-syahid Hasan Al-Banna

akatsuki: 10 Wasiat Imam Asy-syahid Hasan Al-Banna: Bangkitlah untuk shalat saat mendengar adzan, dalam kondisi apapun. Bacalah Al-Qur'an, lakukanlah kajian, dengarkanlah atau dzikirlah pad...

10 Wasiat Imam Asy-syahid Hasan Al-Banna


  1. Bangkitlah untuk shalat saat mendengar adzan, dalam kondisi apapun.
  2. Bacalah Al-Qur'an, lakukanlah kajian, dengarkanlah atau dzikirlah pada Allah. Jangan gunakan sebagian waktu anda pada hal yang tidak bermanfaat.
  3. Berusahalah sebaik mungkin untuk berbicara dengan bahasa Arab yang fasih, sebab ia merupakan syi'ar islam.
  4. Jangan memperbanyak debat dalam masalah apapun dan dalam keadaan apapun, sebab debat kusir tidak akan membuahkan kebaikan.
  5. Jangan memperbanyak tertawa, sebab hati yang berhubungan dengan Allah itu tenang dan berwibawa.
  6. Jangan suka bergurau, karena umat yang berjihad tidak mengenal kecuali kesungguhan.
  7. Jangan mengeraskan suara melebihi yang dibutuhkan pendengar, karena hal itu kedunguan dan mengganggu.
  8. Jauhilah menggunjing orang dan lembaga. Janganlah membicarakan, kecuali yang baik-baik.
  9. Berkenalanlah dengan saudaramu yang engkau temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan pengenalan.
  10. Kewajiban lebih banyak daripada waktu yang tersedia, maka tolonglah saudaramu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai keperluan maka persingkat pelesaiannya.

Selasa, 04 Oktober 2011

Anak Belajar dari Kehidupan

Jika anak dibesarkan dengan celaan,
ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan,
ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyayangi dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Subhanallah, percaya atau tidak aku menemukan sajak ini ditorehkan di cover belakang SPP adikku yang bersekolah di TKIT dan SDIT AMALIA,cibinong. sungguh menyentuh, baru pertama kali aku melihat hal ini.

Rabu, 27 Juli 2011

Women’s pray at Lailatul Qadr night



a.    Aisyah pernah berkata kepada Rasulullah, “ Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengetahui malam Lailatul Qadr? Doa apakah yang aku katakana?” Rasulullah bersabda, “katakanlah, ‘Ya Allah, engkau Maha pemaaf lagi Maha Pemurah, dan suka memaafkan, maka maafkanlah kami.” (HR At-Tirmidzi)

I'tikaf For Women


a.    Aisyah r.a. menuturkan bahwa Rasulullah melakukan I’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan hingga Alla SWT mengambil nyawanya. Sepeninggal Rasulullah, Istri-istri beliau tetap beri’tikaf.(HR Al Bukhari, Muslim, Abu Daud, An-Nasa’I, At-Tirmidzi dan Ibnu Madjah).
b.    Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Aisyah meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk beri’tikaf , dan Rasulullah mngizinkannya. Kemudian di tempat I’tikaf itu dibuat kemah. Ternyata Hafsah mendengar bahwa Aisyah diizinkan beri’tikaf. Lalu Hafsah dibuatkan sebuah kemah untuk beri’tikaf. Zainab pun juga beri’tikaf dan dibuatkan kemah. Ketika Rasulullah SAW hendak keluar rumah suatu pagi, beliau melihat 4 kemah. Rasulullah pun berkata,” ada apa ini?” beliau lalu diberitahu tentang hal itu. Beliau berkata,”apa yang membuat mereka melakukan hal ini? Apakah dengan ini mereka ingin mendapatkan kebaikan? Kemasi kemah-kemah itu. Aku tidak mau melihatnya lagi.” Kemah-kemah itupun dikemasi. Rasulullah pun tidak lagi melakukan I’tikaf pada bulan Ramadhan. Setelah sepuluh hari terakhir bulan Syawa, beliau baru beri’tikaf lagi. (Shahih: Muttafaq ‘Alaih).
c.     Aisyah r.a bahwa Salh satu istri Rasulullah yang sedang Istihadah(keluar darah penyakit), beri’tikaf bersama beliau. Istri nabi itu melihat darah dan cairan kekuning-kuningan saat shalat. Dalam kondisi ini istri-istri Nabi biasanya meletakkan wadah dibawahnya untuk menampung darah yang menetes.